Kamis, 01 September 2011

Jakarta akan tenggelam !!

 BANJIR seakan tak pernah pergi dari ibukota. Memang sudah dari sononya istilah orang Betawi, kalau Ibukota ini adalah daratan rendah. Tapi, kegiatan pemerintahan yang dipusatkan di kota yang dulu bernama Batavia ini, menjadikan kota ini disulap menjadi gedung-gedung nan mewah.


Lantas apakah benar kalau banjir tak mau pergi dari Ibukota? Pertanyaan itu coba dijawab beberapa pengamat.
Ada yang bilang tidak bisa dan ada yang bilang hanya bisa dikurangi. Tapi inti jawaban dari para pengamat, banjir tak pernah pergi dari Jakarta!
banjir-jakarta
         Ada yang mengatakan fenomena itu merupakan dampak dari perubahan iklim. Pendapat ahli perubahan iklim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Armi Susandi tampaknya bisa membuktikan. Dia meramalkan pada 2050 nanti, 24 persen wilayah Jakarta akan terendam air laut secara permanen.
Ramalan Doktor lulusan University of Hamburg itu merupakan buah penelitannya yang dilakukan sejak 2005 di Jakarta, khusus meneliti pengaruh perubahan iklim terhadap ibukota. Dia melakukan penelitian mengenai pengaruh perubahan iklim di Jakarta dengan menghitung laju kenaikan temperatur di Jakarta dan kenaikan muka air laut.
          Dosen yang merampungkan tesisnya mengenai perubahan iklim di Max Planck Institute of Meteorology itu, membuat satu model digital yang dapat menyajikan gambar tiga dimensi dari pengaruh penurunan muka air tanah dengan laju kenaikan muka air laut. Dengan model buatannya itu, Armi meramalkan banjir permanen yang akan mengurangi luas wilayah geografis Jakarta dalam jangka panjang.
Armi merancang modelnya itu dengan memasukkan faktor penurunan muka air tanah. Penurunan muka air tanah yang terjadi di Jakarta sudah mencapai angka 0,85 centimeter per tahun. Faktor penyebabnya, tuturnya, penggunaan air tanah oleh warga Jakarta dan maraknya pembangunan gedung pencakar langit di ibukota.
           Penurunan tanah di Jakarta sudah terasa akibatnya. Menurutnya, sekitar 40 persen wilayah Jakarta sekarang ini lebih rendah dari permukaan laut. “Kebetulan kawasan itu berada di bagian utara Jakarta,” katanya. Wilayah itu, tambahnya, kini terancam oleh banjir menahun akibat pasang surut air laut.
Sementara kenaikan muka air laut dihitungnya dari mengolah data pencatatan periode ulang pasang surut air laut selama 17,8 tahun. Hasilnya, jelasnya, kenaikan muka air laut di wilayah Jakarta mencapai 0,57 centimeter per tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget